Selasa, 16 Maret 2010

Devosi Jalan Salib


Devosi Jalan Salib memang telah berakar lama dalam Gereja Katolik, yang diawali dengan tradisi para peziarah yang mengunjungi Yerusalem. Sejak abad keempat, jaman Kaisar Konstantin, para peziarah telah mempunyai tradisi berdoa merenungkan sengsara Yesus melalui jalan yang sekarang dikenal dengan Via Dolorosa, walaupun pada masa itu belum disebut demikian. Tradisi tersebut didukung oleh adanya penampakan Bunda Maria di sana, dan juga pengajaran dari St. Jerome.
Namun secara lebih meluas, tradisi Jalan Salib ini mulai berkembang pesat setelah beberapa tempat di Yerusalem dipercayakan kepada ordo Fransiskan pada tahun 1342. Maka setelah itu dikenal beberapa versi Jalan Salib, seperti yang ditetapkan oleh Alvarest Yang Terberkati (1420), Eustochia, dan Emmerich (1465) dan Ketzel.
Seiring dengan perkembangan waktu, maka kita melihat banyak Bapa Paus yang menganjurkan Doa Jalan Salib, karena ini merupakan cara doa yang paling mudah untuk menghayati kisah sengsara Yesus dan pengorbanan-Nya di kayu salib. Bapa Paus yang menganjurkan Jalan Salib ini adalah Paus Innocent XI (1686), Innocent XII (1694), Benedict XIII (1726), Clementius XII (1731), Benediktus XIV (1742).
Ke 14 perhentian Jalan Salib yang telah disetujui oleh pihak otoritas Gereja Katolik adalah:
1. Yesus dijatuhi hukuman mati
2. Yesus memikul salib ke gunung Golgotha
3. Yesus jatuh untuk pertama kalinya
4. Yesus berjumpa dengan Bunda Maria, Ibu-Nya
5. Simon dari Kirene membantu memikul salib Yesus
6. Veronika mengusap wajah Yesus
7. Yesus jatuh untuk yang kedua kalinya
8. Yesus menghibur wanita-wanita yang menangis
9. Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
10. Pakaian Yesus ditanggalkan
11. Yesus dipaku pada kayu salib
12. Yesus wafat di kayu salib
13. Yesus diturunkan dari kayu salib
14. Yesus dimakamkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar